Webinar Kolaborasi KSEI Progres X KSEI UIE “Behind The Mirror Of The Islamic Economics"

 





 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Telah terlaksana Webinar Kolaborasi KSEI Progres Tadzkia X KSEI UIE oleh kementerian Dalam Negeri UIE X Divisi Kajian Progress dengan tema “Behind The Mirror Of The Islamic Economics” pada Minggu 13 Juni 2021 via Zoom Meeting dengan partisipan lebih dari 160 orang dari berbagai KSEI yang berasal dari beberapa regional seperti (Sumbagut dan Jabodetabek) serta dihadiri juga oleh para demisioner, dan kader-kader. Dengan menghadirkan pemateri yang luar biasa yaitu Bapak Dr. Ali Sakti M.Ec selaku ekonom senior di Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah-BI.

 

Webinar UIE X Progress juga di pandu oleh host dan Moderator yang tak kalah hebat yakni Kakanda Ayu Permata sari selaku Host dan Kakanda Lalu Muhammad Masysyath Nawawi Ma'mun selaku moderator. Tak lupa pula dalam Webinar UIE X Progress juga dihadiri para pembina dari masing-masing KSEI dan Kordinator Komisariat Sumut. Pembina dari KSEI UIE UINSU di hadiri oleh bapak M. Syahbudi, MA. Pembina Progress bapak Nashr Akbar, S.E I, M.Ec. berhalangan hadir dan diwakili oleh kakanda Ach Rizalul Fitri serta Kordiantor komisariat Sumut yang di hadiri oleh kakanda Suhari Padang dan Presiden KSEI UIE UINSU Kakanda Agung Ramadhan Trapoltanta Pratama. Untuk dapat memberikan kata sambutan agar acara dapat berjalan dengan antusias dan penuh semangat.

 

Dalam materinya Bapak Dr. Ali Sakti M.Ec menyampaikan pembahasan mengenai Ekonomi Islam dalam Perspektif Makroekonomi. Ia juga menjelaskan mengenai filosofi ekonomi Islam yang membahas tentang akidah, akhlak, dan syariah. Ketika ketiga pilar tersebut membentuk iman, zuhud, dan ukhuwah maka akan berimplikasi pada pendistribusian harta yang merata serta menjadikan pendistribusian ekonomi yang produktif.

 

Ekonomi syariah dapat membuat perilaku manusia menjadi begitu bersahaja karena tidak terpaku pada prinsip-prinsip ekonomi yang terkesan materialistis. Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa dalam prinsip rasionalitas Islam orang-orang yang memiliki harta tidak lah memaksimalisasikan kenikmatan namun memaksimalisasikan kemanfaatan dari harta yang dimilikinya.

 

Dalam logika ekonomi yang rasional ketika harta berputar maka akan dapat menghidupkan ekonomi dan dapat memberikan manfaat. Dalam Islam perputaran harta dapat dilakukan dengan zakat karena zakat menjamin distribusi kekayaan. Sebenarnya ekonomi hanyalah sebuah alat untuk menjaga manusia agar terjaga kehormatannya. Manusia adalah objek dari pembangunan ekonomi, ketika harta dapat menghantarkan manusia sampai kesurga itulah ekonomi yang sesungguhnya karena dimensi ekonomi syariah adalah dunia dan akhirat.

 

Tidak hanya menjelaskan filosofi Ekonomi Islam, Dr. Ali Sakti, M.Ec juga menjelaskan materi mengenai Ekonomi Islam berdasarkan prespektif Makro Ekonomi yang berkenaan dengan sistem pasar, Pengelolaan dari pemerintahan, konsumsi kebutuhan rumah tangga dan produksi dari perusahaan yang pada akhirnya menuju kepada satu sistem yaitu Sistem Keuangan/ Financial Intermediation. Maka ekonomi Syariah hadir di tengah-tengah sistem keuangan yang tidak sehat tersebut sebagai solusi untuk menghentikan perputaran uang dengan menambahkan rumah tangga dhuafa kedalam sistem ekonomi Syariah.

 

Di akhir sesi pembahasan materi. Dr. Ali Sakti, M.Ec memberikan pengetahuan dan penjabaran mengenai bagaimana lembaga keuangan dan kepuasan masyarakat dalam prespektif makroekonomi. Lalu timbul pertanyaan yang di dapatkan Dr. Ali Sakti, M.Ec dari salah satu peserta webinar dengan pertanyaan bagaimana tips atau refrensi untuk belajar dari awal mengenai Ekonomi Islam ini karena pada dasarnya setiap orang berbeda beda untuk memulai menerapkan Ekonomi Islam di lingkungan masyarakat. Langsung saja Dr. Ali Sakti, M.Ec menjawab bahwa sebenarnya beliau memulai penerapan Ekonomi Islam itu dari kisah kisah sahabat Rasulullah yang dibaca dari buku Shira Nabawiyah. Beliau sangat mengagumi bagaimana prinsip ekonomi yang di lakukan oleh para sahabat Rasulullah dan bermula dari situlah beliau menyadari bagaimana sebenarnya prinsip Ekonomi Islam yang sebenar-benarnya di praktikan sesuai ajaran Islam.

 

Di akhir sesi Acara Webinar UIE X Progress beliau berpesan "Janganlah takut untuk menjadi kesusahan ketika kita berpegang teguh dan menjalankan prinsip Ekonomi Islam, sesungguhnya Allah itu Maha Kaya. Maka bergantung lah pada Allah bukan kepada sesama manusia" Tutup nya.  


Reporter

Nanang Setiawan dan Sri Rahmawati Isnaini Ginting

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer