UIE LEADERSHIP FORUM (ULF) “Membentuk Sikap dan Etika Kepemimpinan Kader UIE Yang Responsif dan Kompeten”
Minggu, 28 November 2021 Kelompok Studi Ekonomi Islam Universal Islamic Economics UIN Sumatera Utara mengadakan kegiatan ULF (UIE Leadership Forum) dengan tema “Membentuk Sikap dan Etika Kepemimpinan Kader UIE Yang Responsif dan Kompeten” di Aula Pusbinsa UIN Sumatera Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 3 pemateri yaitu Deni Prasetio, S.E (Presiden KSEI UIE 2017-2018), M. Guffar Harahap, S.E, M.E (Prediden KSEI UIE 2015-2016), dan Fikri AL-Haq Fachryana (K.A FoSSEI Sumbagut).
Deni Prasetio, S.E selaku pemateri pertama menyampaikan mengenai “Leadership” (Kepemimpinan) bahwa “leadership merupakan kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain bisa itu dalam kelompok atau bawahan, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain dan bawahan serta mampu menciptakan kerja sama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama-sama”. Pemateri juga menjelaskan bahwa kepemimpinan didalam Islam didasarkan pada Al-Qur'an dan hadits, didalam pembahasannya disampaikan juga bagaimana gaya kepemimpinan didalam Islam yang dapat kita teladan dari Rasulullah SAW yaitu:
1. Shiddiq
2. Amanah
3. Tabligh
4. Fathanah
Dan didalam materi juga dijelaskan mengenai prinsip kepemimpinan Islam yaitu:
1. Syahadat, merupakan prinsip visioner
2. Sholat yaitu prinsip disiplin
3. Puasa yaitu prinsip integrasi
4. Zakat yaitu prinsip kepedulian
5. Haji yaitu prinsip kesetaraan
Selanjutnya penyampaian materi oleh M. Guffar Harahap selaku pemateri kedua menyampaikan mengenai “Arah dan Gerak Ekonomi Islam”, dalam penjelasannya disampaikan bahwa “Arah dan gerak ekonomi Islam syariah Indonesia memiliki visi yaitu Indonesia yang mandiri makmur dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah di dunia”. Disampaikan penjelasan selanjutnya juga bahwa rencana arah dan gerak ekonomi syariah Indonesia dalam pembangunan SDM itu dengan:
1. Peningkatan Efektivitas dan Keterlibatan Para Pelaku Industri Ekonomi Syariah dalam memperbaiki Kualitas SDM.
2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia pada Lembaga Pendidikan Berbasis Ekonomi Syariah.
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia pada Lembaga Sosial atau Sosial Keagamaan Ekonomi Syariah EKSI di Syariah sebagai Materi Pembelajaran.
4. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM pada Keuangan Syariah Pembangunan Halal Center untuk Pengembangan Industri Halal yang Terintegrasi.
5. Penguatan Halal Value Chain Industri Halal dengen Teknologi Industri 4.0.
6. Pusat Data dan Sistem Informasi Nasional yang dapat diakses oleh semua pelaku Industri Halal.
7. Pengembangan SDM, Kerangka Regulasi dan Produk Industri Halalyang Berbasis pada Riset.
Didalam arah dan gerak ekonomi Islam terdapat Materi ekonomi syariah sebagai pembelajaran yang mencakup pemahaman konsep keuangan syariah, pemahaman konsep halal, pemahaman konsep kebermanfaatan ekonomi umat dan pemahaman distribusi kekayaan atau ziswaf.
Materi ketiga dengan tema “Mengelola Organisasi Non Profit Dengan Model SSHCL” disampaikan oleh Bapak Fikri Al-Haq Fachryana (K.A FoSSEI Sumbagut). Dalam materinya beliau memberi pemahaman mengenai SSHCL dan penerapannya dalam sebuah organisasi khususnya bagi KSEI UIE UIN SU. Strategy, System, Human Capital, Leadership atau yang disingkat dengan SSHCL merupakan model pengelolaan organisasi yang berdasarkan dengan pengalaman. Pada dasarnya sebuah organisasi memiliki 2 tujuan yaitu Autopilot organization dan Sustainable organization, maksudnya adalah sebuah organisasi yang berjalan pada tujuannya dan tidak bergantung dengan leader dan sebuah organisasi akan terus tumbuh tanpa batas dengan melahirkan kader-kader yang berkualitas.
Pada masa sekarang yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan yang ada adalah dengan menggunakan strategi TUNA (Turbulency, Uncertainty, Novelty, Ambiguity). Hal ini dilakukan agar sebuah organisasi mampu menghadapi perubahan, pergerakan, teknologi dan ketidakpastian yang sering terjadi. Beliau mengatakan “Visi misi suatu organisasi harus sejalan dengan tujuan hidup manusia yaitu untuk mencapai Falah (Kemuliaan)”. Kemudian sebelum visi misi terbentuk harus ada target yang sesuai dengan tujuan hidup manusia (Mashlahah) dan target dari KSEI UIE sendiri harus bisa menjaga agama, jiwa, keturunan, akal dan harta. Adapun analisis SWOT guna mendapatkan kader-kader terbaik untuk dapat bersaing dengan organisasi lain harus dengan tujuan fastabiqul khairat.
Beliau mengatakan “Ada berbagai macam tujuan orang saat masuk kedalam KSEI, namun apapun tujuannya yang penting luruskan dulu niatnya. Jadi, kalau tujuannya sudah benar apapun kondisinya kita tidak akan bosan karna nilai dari visi misi yang tertuang sudah sejalan”.
Setelah penyampaian materi dari ketiga pemateri pada acara ULF (UIE Leadership forum), acara selanjutnya yaitu acara Study Case mengenai konflik dalam organisasi dan tanggung jawab terhadap amanah serta bagaimana peran seorang kader KSEI UIE dalam menyiarkan ekonomi Islam dalam masyarakat, kegiatan ini yang dipandu oleh BPH KSEI UIE Dhea Ayuni Rahmah dan Dayantri. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Salman selaku pendiri dan sekaligus menutup acara ULF. Pada kegiatan ini dibentuk 5 kelompok yang kemudian melakukan analisis terhadap soal studi case yang diberikan serta pengumpulan jawaban dari peserta secara individu dan kelompok. Pada kegiatan ini para peserta sangat antusias dan menjawab dengan serius disetiap soal yang diberikan.
Rifka Fachrina selaku peserta UIE Leadership Forum dalam wawancara mengatakan kesannya mengenai acara tersebut “Acaranya asik banget kak, ga ngebosenin walaupun banyak materi. Materinya juga bermanfaat banget buat hari ini, esok dan masa yang akan datang”.
Agung Ramadhan T. Pratama selaku Presiden KSEI UIE UIN SU dalam wawancara mengatakan kesan dan pesannya “Mengenai kegiatan ULF yang telah terlaksana tadi hasilnya sangat memuaskan, 95 % kader yang akan melanjutkan estafet kepengurusan ditahun selanjutnya telah mengikuti kegiatan ini. Sehingga kesan baik dari segi kepemimpinan telah dibentuk dan ditempah pada setiap kader yang menjadi peserta pada kegiatan ini. Pesan untuk para kader selanjutnya, perjuangan sesungguhnya akan segera dimulai. Persiapkan diri kalian semaksimal mungkin, sehingga nantinya segala dinamika dan konflik yang terjadi didalam proses berorganisasi dapat teratasi dengan bekal leadership yang kalian miliki”.
Robi Mufti selaku Ketua Panitia ULF dalam wawancara menceritakan proses pembentukan acara kegiatan tersebut. Mulai dari pembagian SK, rapat perdana bersama BPH, penyusunan rundown acara, laporan masing-masing bidang, survey lokasi, pencarian pemateri, evaluasi, penentuan tema, pembuatan spanduk hingga konsumsi. Dalam persiapan acara ada berbagai kendala dan hambatan dan selama proses pembentukan acara terus dilakukan evaluasi agar acara dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Rapat panitia juga dilakukan secara langsung dan online. Baik BPH maupun panitia turut berperan dalam persiapan kegiatan tersebut, saling bantu membantu itulah yang dirasakan selama proses persiapan. “saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh panitia, sekretaris panitia, bendahara panitia dan seluruh jajaran panitia dan BPH yang terlibat untuk rapat kepanitiaan yang telah memberi masukan dan terus memantau proses hingga terlaksanalah kegiatan ULF 2021. Harapan saya buat peserta ataupun penerus di ULF 2021, siapapun pemimpinnya mungkin itu yang terbaik dan lakukan yang sesuai dengan ekonomi syariah untuk mengembangkan KSEI UIE ini lebih maju lagi dari kepemimpinan sebelumnya. Dan harapan saya buat panitia agar tetap kompak, menjaga solid antara satu sama lain baik sesama panitia dan para pengurus. Terimakasih telah mempercayai saya sebagai ketua panitia ULF 2021”.
Reporter
Sri Rahmawati Isnaini Ginting & Anastasya Br. Ginting
Kerennn bgt 💜
BalasHapus