CAKRAWALA : Wanita Produktif Di Tengah Pandemi
Assalamu’alaykum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Ekonom
Rabbani, BISA !!!
Alhamdulillah, Kelompok Studi Ekonomi Islam Universal Islamic
Economic (KSEI UIE) UINSU khususnya akhwat
telah melaksanakan Bicara Perkara Wanita Sholehah (CAKRAWALA) bersama
Kakanda Leni Lestari Naution, S.E selaku Kadiv Infikom FoSSEI Sumbagut 20017-2018 yang membahas “ Memperbaiki
Diri Menjadi Akhwat yang Produktif di Tengah Pandemi Covid-19”.
Pertama kita harus memahami apa itu wanita, pada tahun 1500 Masehi Bangsa Romawi menganggap
bahwa wanita itu tidak mempunyai jiwa dan bangsa yunani menganggap wanita adalah makhluk yang lebih rendah dari
laki-laki. Kemudian, di agama Yahudi
mengganggap wanita selalu dalam kutukan dewa selalu berdosa sejak lahir maka
harus dihukum.di Betani, seorang pastur
yang menulis buku buku Agama dunia ia munuturkan bahwa karakter wanita terukur
didalamnya, yang tidak memiliki kemampuan. Sedangkan Perspektif wanita dari agama Islam, menganggap bahwa wanita itu sangat mulia,
wanita mendapatkan posisi sama halnya dengan laki-laki, tidak ada deskriminasi
antara wanita dengan pria. Sebelum datangnya agama islam, wanita masih belum
diangkat derajatnya.didalam Q.S Annisa: 11 mengenai warisan, wanita berhak
mendapat warisannya. Terlihat bahwa Islam tidak membeda-bedakan wanita dan
pria, wanitapun berhak mendapatkan warisan.
Produktif dalam KKBI adalah bersifat atau mampu mengahasilkan dalam jumlah
yang besar.
Ketika
seseorang ingin menjadi manusia yang produktif maka ia akan memberikan manfaat
pada orang-orang disekelilingnya.
Peranan
wanita dalam isalm
1.
Wanita dalam
keluarga
a.
Wanita sebagai
istri, ketika suami kesulitan istri maka dibantu, ketika suami kegundahan istri
menenangkan. Serti ummul mukminin Khadijah, beliau seorang istri yang setia dikala
awal kenabian Rasulullah disaat masa
sulit Rasulullah, Artinya peranan
seorang istri yang produktif dapat dilihat dari support dan sifat yang mampu
menenangkan.
b.
Wanita menjadi seorang
ibu
peranan seorang ibu sangat penting. Awal mula fitrahnya seorang wanita
adalah mengajar, belajar dan mendidik
anaknya. Madrasah pertama anak adalah ibu.
c.
Peranan wanita
dalam masyarakat dan Negara. Seperti khadijah mendukukung jalan dakwahnya
rasulullah untuk masyarakat, Negara, dunia dan alam semesta .
Untuk menjadi wanita yang produktif perlu adanya beberapa hal,
yakni:
1.
Niat yang
tulus, memperbaiki diri. Aktif namun niat nya buruk tidak dapat dikatan
produktif
2.
Pro aktif, dengan memberikan manfaat kepada orang lain
3.
Galih
pengetahuan dengan menggunakan teknologi
(onmline)
4.
Mengunakan
waktu secara efektif, buat list kegiatan untuk kebaikan dan bermanfaat.
Covid-19 yang masih mengunatai
dunia ini seolah-olah memberikan kepanikan kepada masyarakat. Maka, tetap
berdoa agar wabah ini berlalu dengan datangnya bulan suci Ramadhan.
Walau dirumah wanita masih tetap bisa produktif. Produktif tidak
harus duluar. Wanita dalam islam hakikatnya adalah dirumah, sebagaimana Q.S al-ahzab
33 mengenai Fitrahnya seorang wanita
tetap di dalam rumah. produktif tidak
harus beratatap wajah dan diluar, walau saat ini kita dianjurkan untuk dirumah
saja, kita masih bisa melakukan sesuatu yang produktif.
wabah ini mengembalikan
fitrah wanita untuk tetap dirumah. pandemei ini membawa hikma . banyak yang
bisa dilakukan dirumah yaitu dengan meningkatkan keimanan seperti shalat tepat
waktuwaktu, menambah hafalan Qur’an, one
day one juz, berdzikir, dan menyibukkan ilmu melalui media sosial.
Muslimah yg produktif sangat bersemangat dalam melakukan apapun, Cenderung
lebih teratur, Fokus terhadap apa yg dikerjakan, dan Ingin mencari hal-hal yg
baru.
Ditengah pandemic ini mari kita sibukkan dengan Memperbaiki diri, meningkatkan
iman dan ketaqwaan serta meningkatkan ilmu pengetahuan. Jangan jadikan pandemi
ini sebagai halangan untuk kita menjadi wanita muslimah yang produktif.
Demikian pembahasan yang dapat dipaparkan, semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Setiap apapun yang terjadi, terdapat hikmah dan ibrah yang
bisa kita petik. Semoga kita tergolong
orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Begitupun dengan ilmu yang kita
dapatkan, semoga Allah member berkah pada ilmu yang kita miliki. Aamiin
Allahumma Aamiin.
Wassalamu’alaykum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar